Sebuah Puisi oleh : Choirul Anam
Ia duduk di tepian waktu
Menunggu sepucuk surat mendarat
Dari sebuah tempat penuh kesumat
pada malam mencari hasrat
Ia terjaga di sepanjang tidur
Menunggu kata-kata terlantur
Dari ranum bibir membasah
Dalam desah nafas tak teratur
Sepanjang bulan menyapa
Selangkah pun ia tak kan bergerak
Meninggalkan penantian masa
Surat dari sebuah mentari berbunga
Ketika surat datang
Dibaca penuh lantang gelora
Hingga kata demi kata tertuang
Tanpa pernah ada akhirnya
Choirul Anam
Gamping, 20 Maret 2018
0 comments